Umrah Backpacker I'tikaf Full Ramadhan

MERINDUKAN LAILATUL QADR DI HARAMAIN



Bismillaah,

Malam kemuliaan” dikenal dengan malam Lailatul Qadr, yaitu satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkannya Alquran. 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan umatnya agar sungguh-sungguh mencari keutamaan malam Lailatul Qadr ini. Terlebih lagi, pada hadits yang lain beliau menjelaskan:


أتاكُم رَمضانُ شَهرٌ مبارَك ، فرَضَ اللَّهُ عزَّ وجَلَّ عليكُم صيامَه ، تُفَتَّحُ فيهِ أبوابُ السَّماءِ ، وتغَلَّقُ فيهِ أبوابُ الجحيمِ ، وتُغَلُّ فيهِ مَرَدَةُ الشَّياطينِ ، للَّهِ فيهِ ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شَهرٍ ، مَن حُرِمَ خيرَها فقد حُرِمَ

Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)” (HR An-Nasai dan Ahmad).

Imam ath-Thabari rahimahullah (310 H) dan Imam Ibnu Katsir rahimahullah (774 H) berkata, “Sufyan ats-Tsauri berkata, telah sampai kepadaku perkataan Mujahid (tentang firman Allah):

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan“. (QS. Al-Qadr: 3).

Beliau berkata, "amal (shalih), puasa, dan shalat pada malam Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan (seseorang melakukan ibadah)”.

Adapun keutamaan Lailatul Qadr maka cukuplah bagi kita firman-Nya yang telah diterangkan di atas:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” [QS. Al-Qadr: 3-4].

Menyambut malam kemuliaan (Lailatul Qadr) bisa di manapun di muka bumi. Dengan kesungguhan terutama dengan melaksanakan iktikaf di 10 malam terakhir Ramadan, memperbanyak do'a dan ibadah lainnya di masjid. Tentu saja tiada tempat yang paling suci selain dari ketiga masjid yang telah disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. 

Dan tiada yang bisa menyamai pahala shalat di Masjidil Haram sebanyak 100.000x lebih banyak dari mengerjakan shalat di tempat selainnya. Hati pun selalu terpaut, selalu merindukan tidak hanya sekedar berpuasa di Tanah Haram, tapi juga mendapatkan keutamaan Lailatul Qadr di tempat paling suci di dunia ini.

Insyaallah, jika tidak saat ini semoga Allah berikan kesempatan pada Ramadan berikutnya agar bisa mewujudkan keinginan menggapai keutamaan Lailatul Qadr di Haramain. Aamiin ya Mujibassailin. 

Do'a di Malam Lailatul Qadr

Dari 'Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadr, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850). .
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar