Umrah Backpacker I'tikaf Full Ramadhan

Keutamaan Raudhah

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabishallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim no. 1394)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِي هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى
“Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh kecuali menuju ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjid Al-Haram (di Makkah), dan Masjid Al Aqsha.” (HR. Al-Bukhari no. 1115 dan Muslim no. 1397)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي
“Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman-taman surga. Dan mimbarku berada di atas telagaku.” (HR. Al-Bukhari no. 1888 dan Muslim no. 1391)

~ Ya Robb, jadikanlah kami termasuk di antara hamba-hamba Mu yang rindu untuk senantiasa berburu pahala beribadah di tempat-tempat yang maqbullah. Amin. ~


Share:

Keutamaan Masjidil Haram



Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat di masjidku lebih baik dari seribu shalat di selainnya, kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram lebih baik dari seratus ribu shalat di selainnya” (HR Ibnu Majah)

Di dalam Masjidil Haram terdapat Ka’bah, yang merupakan qiblat Kaum Muslimin. Allah berfirman,

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ (١٤٤)
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (QS Al-Baqarah : 144)

Keutamaan Thawaf di Ka’bah

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang thawaf di rumah ini (Ka’bah) sebanyak tujuh kali dengan sempurna, maka pahalanya seperti pahala membebaskan seorang budak” dan aku mendengar beliau bersabda, “Tidaklah dia meletakkan telapak kakinya dan mengangkat yang satunya melainkan Allah menghapuskan satu dosanya dan menuliskan untuknya satu kebaikan” (HR Tirmidzi).

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

   ينزل الله – عز و جل – على هذا البيت كل يو م و ليلة عشر ين و ما ئة رحمة ، ستو ن منها للطا ئفين ، و أ ر بعو ن للمصلين ، وعشر و ن للنا ظر ين
“Allah ta’ala menurunkan kepada rumah ini (Ka’bah) pada setiap harinya 120 rahmat. 60 bagi yang thawaf, 40 bagi yang shalat, 20 bagi yang memandang” (HR Azraqi dalam Akhbar Mekkah dan isnadnya bagus).

Mengagungkan Ka’bah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap sesuatu itu memiliki pemuka dan sesungguhnya pemukanya majelis-majelis itu adalah yang menghadap qiblat” (HR Thabrani).

Dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meludah ke arah qiblat, maka dia akan datang pada hari Kiamat dan ludahnya di antara kedua matanya” (HR Abu Dawud).

Larangan menghadap dan Membelakangi Qiblat ketika Buang Hajat

Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian hendak mendatangi tempat  buang hajat kalian, maka janganlah menghadap qiblat dan jangan pula membelakanginya” (Muttafaq ‘alaihi).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak menghadap dan membelakangi qiblat ketika buang hajat maka akan dituliskan satu kebaikan untuknya dan dihapuskan darinya satu keburukan” (HR Thabrani).

Keutamaan Hajar Aswad

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن الر كن وا لمقا م يا قو تتا ن من يا قو ت الجنة ، طمس الله نو ر هما ، ولو لم يطمس نورهما لأ ضا ء تا ما بين المشر ق ولمغر ب
“Sesungguhnya Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam adalah dua permata yaqut dari yaqut surga, Allah menghilangkan cahayanya. Andai Allah tidak menghilangkan cahayanya, niscaya keduanya akan menerangi timur dan barat” (HR Tirmidzi). Dan dalam riwayat lain, “Sesungguhnya Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam adalah dua permata yaqut dari yaqut surga, andai tidak terkena dosa-dosa anak Adam, niscaya keduanya akan menerangi timur dan barat, dan tidaklah diusap oleh orang yang punya penyakit atau cela melainkan ia akan sembuh” (HR Baihaqi).

Dan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Demi Allah, niscaya Allah akan membangkitkannya pada hari Kiamat dengan memiliki dua bola mata melihat dengannya, serta lisan berkata dengannya, dia akan bersaksi atas siapa yang mengusapnya (mencium atau menyentuhnya) dengan benar” (HR Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن مسحهما – أ ي : الحجر ا لأ سود والر كن اليما ني – كفا رة للخطا يا
“Sesungguhnya mengusap keduanya (Hajar Aswad dan Rukun Yamani) adalah penghapusan untuk dosa-dosa” (HR Tirmidzi)

Tidak Mendesak-desak Orang Ketika Mengusapnya

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Wahai Umar! Sesungguhnya kamu orang yang kuat, jangan kamu ikutan mendesak orang di Hajar Aswad sehingga kamu akan menyakiti yang lemah, bila kamu mendapati kelapangan maka usaplah ia, namun bila tidak, cukup kamu menghadapnya dan bertahlillah dan bertakbir” (HR Ahmad).

Keutamaan Multazam

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia beriltizam (menempelkan tubuhnya: kening, dada dan kedua tangannya) di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah dan berkata, “Antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut multazam, barangsiapa beriltizam di antara keduanya dan memohon kepada Allah sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkan permohonannya” (HR Baihaqi dalam Sunan Kubra).

Keutamaan Maqam Ibrahim

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (١٢٥)
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" (QS Al-Baqarah : 125).

Allah Ta’ala juga berfirman

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٩٧)
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak   
 memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

Keutamaan Hijr Ismail
Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata “adalah aku 
berkeinginan untuk masuk ke Ka’bah dan melaksanakan shalat di dalamnya, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menuntunku dan memasukkanku ke dalam Hijr seraya berkata,

صل فيه إن أ ر د ت د خول البيت ، فإ نما هو قطعة من البيت
“Shalatlah di dalamnya bila kamu ingin masuk ke Ka’bah, sesungguhnya tempat ini adalah bagian dari Ka’bah” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Air Zamzam
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, telah bersabda Rasulullah 
shalallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sebaik-baiknya air di muka bumi ini adalah air zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan ada penyembuh untuk penyakit” (HR Thabrani)
Dan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Air zamzam sesuai dengan tujuan meminumnya” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya tanda antara kita dengan orang-orang munafiq, sesungguhnya mereka itu tidak sampai kenyang minum air zamzam” (HR Ibnu Majah).

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa dia biasa membawa air zamzam dan dia menginformasikan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukannya dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam membawanya dengan diletakkan di bejana dan kantong air kulit, dan beliau biasa menyiramkan kepada orang-orang sakit dan member minum mereka. (HR Baihaqi).
Share: